BANJIR (Bagaimana Proses Terjadi dan Penjelasannya)

Banjirlah yang harus kita hadapi

Apa itu Banjir?

Banjir Di Sekitar Kita

 

Banjir merupakan sebuah gejala alam yang terjadi karena adanya luapan air secara berlebihan sampai akhirnya mengakibatkan terendamnya suatu wilayah. Penyebab banjir biasanya dikarenakan oleh curah hujan tinggi atau karena air laut sedang pasang. Juga kondisi dimana permukaan tanah lebih rendah dari laut, atau letak suatu wilayah yang mempunyai air keluar sempit. Tidak hanya itu, banjir juga disebabkan oleh ulah manusia. Banjir dialami di seluruh dunia dan disebabkan oleh berbagai alasan. Ada beberapa penyebab dari banjir, termasuk infrastruktur dirancang dengan buruk, iklim tidak bisa dikontrol hingga perbuatan manusia perusak alam hingga tidak dapat berfungsi semestinya.

Penyebab Banjir

Sebelumnya kita sudah memahami mengapa banjir bisa terjadi di muka bumi ini. Sekarang mari kita ulas lebih dalam beberapa faktor yang menyebabkan banjir bisa terjadi baik secara alami dan disebabkan oleh ulah manusia.

 

Hujan Lebat

Penyebab banjir utama adalah hujan lebat. Dimana saja kita tinggal, dan dikelilingi infrastruktur yang kurang baik, maka disitulah kita akan mengalami banjir. Saat air mengalir di waduk mengalami lonjakan saat hujan deras, air tidak akan mengalir secara normal dimana sistem drainase tidak dapat menampung air dan menyebabkan air naik dan terjadilah banjir. Ini terjadi karena curah hujan lebat yang berkelanjutan dalam waktu lama.

 

Sungai Yang Meluap

Banjir biasanya melanda daerah pemukiman yang terletak di sepanjang sungai dan daerah lebih rendah. Saat sistem drainase di sungai sedang bermasalah atau terganggu karena faktor kurangnya perawatan, adanya tumpukan sampah, pengelolaan sistem sungai yang salah sehingga air sungai meluap.

 

Bendungan Yang Rusak

Bendungan yang terlalu tua dan tak terawat dengan baik saat terjadinya hujan lebat, dan permukaan air naik maka bendungan tersebut bisa jebol dan mengalirkan air banjir ke rumah-rumah dan lingkungan disekitarnya. Dalam bendungan ada yang dinamakan tanggul. Tanggul adalah tembok miring dalam bendungan, berguna untuk mengendalikan air. Bendungan atau tanggul yang rusak tentunya tak bisa lagi menahan debit air.

 

Gelombang Badai dan Tsunami

Hujan tidak selalu menjadi penyebab banjir. Gelombang badai yang terkait dengan angin topan dan badai lainnya dapat menyebabkan banjir, seperti halnya tsunami yang terkadang disebabkan oleh gempa bumi bawah laut.

Mengingat teknologi modern, kita sering mengetahui tentang gelombang badai dan tsunami sebelum tiba, namun sayangnya peringatan tidak selalu datang tepat waktu.

Penggundulan Hutan

Hutan tak hanya menghasilkan oksigen untuk manusia. Hutan juga menjadi daerah resapan air hujan yang berlebihan. Seiring berjalannya waktu, penebangan pohon untuk kepentingan pembangunan dan pemukiman penduduk semakin hari semakin naik. Sehingga area resapan tanah menjadi terbatas dan menyebabkan banjir ketika hujan deras. Manusia menebang pohon dalam jumlah banyak, sehingga mempengaruhi proses fotosintesis.

Perubahan Iklim

Perubahan iklim yang disebabkan karena ulah manusia juga menambah risiko banjir. Penebangan terjadi membuat adanya peningkatan kadar karbondioksida di atmosfer menyebabkan perubahan iklim yang menimbulkan ancaman bencana alam seperti banjir. Selain itu penggunaan bahan bakar fosil, pengaruh industri membuat menipiskan lapisan ozon dan meningkatkan tingkat gas rumah kaca, menjadi penyebab utama banjir buatan manusia. Kebiasaan membakar sampah, asap industri, hingga asap kendaraan bermotor, akan membuat lapisan ozon semakin menipis. Polusi udara tak bisa dihindari dan bisa mengakibatkan perubahan cuaca yang ekstrim, seperti hujan deras berlangsung lama.

Buang Sampah Sembarangan

Penyebab banjir oleh manusia berikutnya adalah karena kebiasaan buang sampah sembarangan yang akhirnya mencemari lingkungan sekitar. Membuang sampah sembarangan tak hanya mengakibatkan lingkungan jadi kotor, namun bisa mengganggu aliran sungai. Saat sampah yang Anda buang tersangkut di saluran air, selokan, atau sungai, air pun tidak bisa mengalir dengan lancar dan akhirnya menggenang dalam volume yang semakin membesar. Sampah yang tersangkut di sungai ini makin menimbun dan membuat sungai menjadi dangkal sehingga daya tampung sungai semakin kecil hingga akhirnya menyebabkan luapa air dan banjir di sekitar area sungai. Saat hujan deras, banjir pun tak terhindarkan.

 

Kondisi Tanah Yang Rendah

Perbedaan tinggi rendah dataran disuatu daerah menjadi salah satu pemicu banjir saat hujan deras terjadi. Contohnya dataran tinggi Bogor sering kali menimbulkan banjir kiriman untuk Jakarta yang berada di dataran rendah. Kondisi tanah Jakarta yang rendah bahkan disebut sebagai salah satu faktor yang membuat Jakarta Tenggelam di masa depan. Apalagi dengan adanya eksploitasi air tanah yang berlebihan. Lambat laun, Jakarta mengalami penurunan tanah, sementara permukaan air laut lebih tinggi dari daratan Jakarta.

 

Banjir adalah bencana alam yang diakibatkan oleh curah hujan tinggi sementara daerah resapan air berkurang. Untuk menanggulangi banjir, Anda perlu memperhatikan penyebab banjir di atas.

 

Beberapa Jenis Banjir

Adapun untuk banjir terdiri dari tiga jenis, yakni banjir biasa, banjir bandang, dan banjir rob yang diakibatkan naiknya permukaan laut. Namun, untuk banjir yang sering terjadi dan memiliki dampak sangat merugikan adalah banjir bandang. Mari kita bahas perbedaan dan penyebab terjadinya.

Banjir Bandang

Banjir bandang adalah banjir besar yang mengalir dan menghanyutkan banyak material seperti air, pasir, tanah, batu, lumpur dan kayu yang bergerak ke dataran lebih rendah. Volume konsentrasi material, dan kecepatan aliran banjir bandang menjadikan fenomena ini menjadi sangat berbahaya bagi manusia. Dengan bermacam-macam material tersebut ikut hanyut bersama banjir bandang, aliran banjir bandang dapat merusak apa saja yang berada dalam jangkauan alirannya. Pada kondisi morfologis dataran dengan tingkat kelerengan sedang sampai tinggi, aliran banjir bandang bahkan dapat mencapai kecepatan hingga 160 km per jam. Banjir bandang dapat terjadi dalam waktu yang sangat cepat dan kadang sulit untuk diprediksi. Banjir Bandang datang secara tiba-tiba dengan meluap, menggenangi, dan mengalir deras. Banjir ini terjadi secara tiba-tiba di daerah permukaan rendah akibat hujan yang turun terus-menerus. Banjir bandang terjadi saat penjenuhan air terhadap tanah di wilayah tersebut berlangsung dengan sangat cepat hingga tidak dapat diserap lagi. Air tergenang lalu berkumpul di daerah-daerah dengan permukaan rendah dan mengalir dengan cepat ke daerah lebih rendah. Akibatnya, segala macam benda yang dilewatinya dikelilingi air dengan tiba-tiba. Banjir bandang dapat mengakibatkan kerugian sangat besar. Banjir bandang berpotensi terjadi di kawasan aliran sungai yang terbentuk dari lembah perbukitan dengan kemiringan curam dan memiliki sumber air yang melimpah. Daerah aliran sungai ini juga akan semakin rawan bila terdapat banyak material pendukung longsoran dan penyumbatan sungai.

 

Banjir Rob

Banjir rob secara khusus diartikan sebagai banjir yang diakibatkan oleh air laut yang menggenangi daratan lebih rendah, tetapi sebenarnya tidak terbatas pada banjir yang berakibat oleh air laut melainkan juga curah hujan tinggi di daratan yang menyebabkan air melambat mengalir ke laut. Hasilnya akan mengakibatkan air tertahan dalam waktu yang relatif lama di daratan pesisir pantai.

Banjir rob atau banjir pasang surut air laut adalah pola fluktuasi muka air laut yang dipengaruhi oleh gaya tarik benda-benda angkasa, terutama oleh bulan dan matahari terhadap massa air laut di bumi. Banjir rob terjadi akibat adanya kenaikan muka air laut yang disebabkan oleh pasang surut air laut. Selain itu, banjir rob juga disebabkan oleh faktor-faktor tenaga eksternal seperti dorongan air, angin, atau swell (gelombang yang bergerak dengan jarak sangat jauh meninggalkan daerah pembangkitnya); badai di laut; serta pencairan es kutub oleh pemanasan global.

Aktivitas manusia dapat memicu terjadinya banjir rob. Pemompaan air tanah yang berlebihan, pengerukan alur pelayaran, dan reklamasi pantai merupakan bentuk aktivitas manusia pemicu terjadinya banjir rob. Eksploitasi lahan pesisir oleh manusia menyebabkan penurunan muka air tanah sehingga memicu amblesnya permukaan tanah dan intrusi air laut. Dampak akibat banjir rob meliputi berbagai aspek kehidupan seperti mengubah fisik lingkungan, penurunan kualitas lingkungan, dan kerugian ekonomi.